Baca! Baca! Baca! Lalu, jadilah Anda orang yang berperadaban!

“Belajar Yang Rajin!,” Kata Bule Kampung

Senin, 27 Februari 2012

Setelah menghadirkan aktivis Search for Commond Ground (SFCG) yang pernah menuntut ilmu S2 di Belanda, Hijroatul Maghfiroh, Radio Komunitas Pondok Pesantren Qothrotul Falah Qi FM 107.7 kembali menghadirkan aktivis SFCG lainnya, yakni Zeva Aulia Sudana. Kali ini, bincang santai dengan wanita asal Bandung yang sudah melanglang buana ke berbagai negara ini diselenggarakan Selasa (21/2/2012) ba’da ashar hingga jelang maghrib, ditemani host Amwa dan Toni (siswa Kelas XII IPS dan IPA).

Dalam bincang santai itu, Zeva yang enam tahun tinggal di Melbourne Australia banyak bercerita pengalamannya berkeliling manca negara untuk program pertukaran pelajar atau pendidikan lainnya. Misalnya, ke Jerman, Amerika, dan sebagainya. Termasuk juga ke Taiwan. Dikatakan wanita berkerudung ini, sesungguhnya banyak kesempatan bagi siapapun untuk ke luar negeri melalui program beasiswa.

“al-Hamdulillah, saya termasuk yang berkesempatan. Dan saya percaya, semua anak memiliki potensi. Potensi ini harus diasah dan harus berani bersaing. Jika nggak mau bersaing, maka akan kalah dari awal,” ujar Sarjana dari Universitas Katolik Parahiyangan ini. “Universitas ini nggak ngajarin agama lho. Ini hanyalah yayasan,” sergahnya buru-buru tentang universitasnya.

Menurut Zeva, yang oleh rekan-rekannya dijuluki Bule Kampung karena lebih fasih berbahasa Inggris ketimbang Sunda ini, yang terpenting dimiliki adalah rasa percaya diri alias PD. “Bisa nggak bisa yang penting PD dulu. Harus maksimalkan diri,” pesannya menyemangati.

Bagaimana mendapatkan informasi sekolah geratis di luar negeri? Dikatakan Zeva, kita harus rajin-rajin googling di dunia maya. Banyak informasi yang bisa didapat di sana. Selain itu, ujar wanita yang gemar jeprat-jepret kamera ini, silaturahim dengan berbagai pihak juga penting dijalani untuk menggali berbagai informasi itu.

“Saling memberi info satu sama lain, itu penting sekali. Jangan pelit informasi. Karena seringkali, rejeki datang dari pintu silaturahim,” katanya.

Bagi Zeva, pendidikan sangat penting karena ia mampu mengubah keadaan. Tidak hanya kita yang berubah, tapi juga masyarakat. “Kalau lahir miskin itu biasa. Tapi salah kita kalau mati juga miskin. Setidaknya kaya hati dan pendidikan,” katanya mengutip status face book rekan jejaring sosialnya.

“Makanya belajar yang rajin!,” ujar Bule Kampung ini.

Terkait kehadirannya di Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten untuk Program Soccer for Peace in Pesantrens bersama Asian Sport Academy (ASA), Zeva mengungkapkan kegembiraannya. “Seneng banget ke pesantren, karena terakhir saya ke pesantren 8 tahun lalu. Santri-santri di sini gaul, keren dan asyik-asyik. Ada Radio Komunitas Qi FM lagi,” katanya.[enha]

0 komentar:


Bulletin Qi Falah edisi 06/1/2009



  © Blogger template Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP