Baca! Baca! Baca! Lalu, jadilah Anda orang yang berperadaban!

Wisuda Santri Ke-X
Hauslah Pada Ilmu Pengetahuan

Senin, 22 Juni 2009

PONDOK Pesantren Qothrotul Falah barusan menggelar hajatan besar Wisuda Santri Ke-X. Wisuda yang mengambil tema ”Wujudkan Mimpi Menggapai Cita-cita Menuju Masa Depan Bahagia“ ia ini diselenggarakan di komplek pesantren, di Jl. Sampay-Cileles Km. 5 Ds. Sumurbandung Kec. Cikulur Kab. Lebak Prop. Banten, Jum’at-Sabtu, 19-20 Juni 2009.

Kegiatan yang digelar dua hari penuh ini menyuguhkan banyak agenda kesantrian. Misalnya, taswiran (hafalan doa-doa dan ayat-ayat pendek) siswa-siswi Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA) Qothrotul Falah, drama, baca berita ngacau, shalawatan, dancer, pop song, marawis, kasidah, dan sebagainya. Agenda demi agenda tampak riuh dipertontonkan, bahkan hingga dini hari.

Puncaknya, Sabtu, 20 Juni 2009, adalah Wisuda Santri Ke-X Kelas XII SMA, baik jurusan IPA maupun IPS. Pada acara pamungkas ini, hadir Pengasuh Pondok Pesantren Qothrotul Falah KH. Achmad Syatibi Hanbali, Camat Cikulur, Kapolsek Cikulur, Kepala Puskesmas Cikulur, Kepala MTs dan SMA Qothrotul Falah, para kepala sekolah SD dan SMP, dan para wali santri dari berbagai daerah (Lebak, Pandeglang, Serang, Malingping, Cileles, Tangerang, Jakarta, Lampung, Palembang, dan sebagainya).

Dalam tausiah (wewejang) nya, Pengasuh Ponpes yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Lebak KH. Achmad Syatibi Hanbali berpesan kepada seluruh santrinya agar; pertama, jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang dimiliki. ”Hauslah pada ilmu pengetahuan,” ujar eyang Nilna Dina Hanifa (3 tahun) ini.

Kiai Ibing – sapaan akrab KH. Achmad Syatibi Hanbali – juga berdoa, semoga santri yang lulus pada tahun 2009 ini bisa meneruskan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. ”Sukur-sukur kalian bisa kuliah semua,” harapnya. ”Tapi kalaupun tidak bisa kuliah, belajar tetap bisa dilakukan di mana saja. Jadi, teruslah belajar. Kembangkan ilmu yang kalian miliki. Tantangan ke depan makin keras. Tanpa ilmu, jangan harap kalian bisa menjawabnya,” imbuhnya mengingatkan.
Kedua, berbuatlah baik kepada orang tua. Ini sesuai pesan Allah SWT dalam kitab suci-Nya al-Qur’an dan inilah ajaran Islam. “Sepatu, baju, dan sebagainya, yang kalian pakai, itu semua dari orang tua. Merekalah yang membesarkan kalian. Karenanya, jangan sekali-kali kalian menyakiti fisik, apalagi perasaan mereka,” pesan Kiai Ibing. Apalagi menyakiti fisik dan perasaan, sebagaimana dipaparkan al-Qur’an, berkata ”ahh/uff” saja terlarang dilontarkan oleh anak kepada orang tuanya.

Ketiga, tegakkanlah kebenaran di manapun berada. Juga katakan kebenaran walaupun itu pahit (qul al-haqq wa lau kan murran). ”Diantara menegakkan kebenaran, adalah disiplin menegakkan shalat di manapun. Jangan pernah kita melalaikan kewajiban ini, karena inilah tiang agama (’imad al-din),” harapnya lagi.

Kepada semua hadirin, Kiai Ibing mohon dukungannya supaya pesantren yang dipimpinnya ini bisa maju dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. ”Insya Allah, ke depan pesantren ini akan semakin maju. Tentunya hal ini bisa diraih jika kita semua saling mendukung dan bergandeng tangan,” ujarnya.

Gelaran Wisuda Santri Ke-X ini lantas ditutup pengalungan medali kepada para wisudawan/wati oleh Pengasuh Pesantren. Dan al-hamdulillah, pada Ujian Nasional Tahun 2009 ini, Pondok Pesantren Qothrotul Falah berhasil meluluskan 50-an santrinya, baik MTs maupun SMA, dengan tingkat kelulusan 100 %. Wa Allah a’lam.[nhm]


0 komentar:


Bulletin Qi Falah edisi 06/1/2009



  © Blogger template Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP