Silaturahmi Wali Santri
Tidak Semua Santri Jadi Kiai
Selasa, 23 November 2010
Pengasuh Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten, KH. Achmad Syatibi Hanbali berharap, wali santri sering-sering menengok anak-anaknya untuk memantau perkembangan proses belajar mereka.
“Tengoklah anak-anaknya. Tanya perkembangannya pada guru. Apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan apa belum. Semoga anak-anak kita berhasil,” ujar Kiai Ibing – sapaan akrab pengasuh.
Demikian dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Lebak itu saat memberi sambutan pada Silaturahim Wali Santri; Sosialisasi UAS, UN dan JPKM, Ahad, 21 November 2010 pagi, di Majelis Puteri Pondok Pesantren Qothrotul Falah. Tampak hadir juga, Kepala MTs QF, Waka Kurikulum, Kepala SMA QF, penyuluh kesehatan Puskesmas Kec. Cikulur, dan wali santri.
Menurut Kiai Ibing, keberhasilan santri sangat tergantung pada tiga komponen; orang tua, guru dan anak didik. Ketiganya harus berjalan beriringan dan bersinergi. Jika salah satunya tidak bersinergi dengan lainnya, maka kesuksesan akan sulit diraih.
“Orang tua semangat, anak eblehe (tiada motivasi, Sunda), ya nggak jadi. Anak dan orang tua semangat, sedang guru sebaliknya, ya nggak berhasil juga. Ketiganya harus bersinergi dan berjalan bersama-sama,” katanya.
Kiai Ibing juga mengatakan, dirinya tidak berharap santri yang dibinanya menjadi kiai semua. Yang penting, katanya, santri berhasil menjalani kehidupannya, baik di bidang agama, politik, usaha, maupun selainnya.
“Umat Islam harus dibagi-bagi wilayahnya. Ada yang jadi kiai. Ada politisi. Ada pengusaha, dan sebagainya. Sehingga, umat Islam menjadi lengkap dan tidak terkumpul dalam satu wilayah. Dengan demikian, umat Islam bisa kuat karena saling melengkapi,” katanya.
Jelang Ujian Nasional
Pihak sekolah, baik MTs maupun SMA, di hadapan para wali santri menyampaikan perihal rencana penyelenggaraan Ujian Akhir Smester (UAS) Ganjil Tahun 2010 dan Ujian Nasional (UN) Tahun 2011.
Sesuai jadual, UAS SMA akan diselenggarakan mulai 6 s.d. 14 Desember 2010, dan MTs mulai 10 s.d. 18 Desember 2010. Sedangkan UN SMA, jiga tidak ada perubahan, akan diselenggarakan pada 4 s.d. 9 April 2011 dan disusul dua minggu kemudian UN MTs.
“Kami minta doa dan dukungannya, semoga UN kali ini berhasil sebaik-baiknya. Tanpa dukungan dan doa, kami tidak bisa apa-apa. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih atas semuanya,” ujar Kepala MTs, Tanto Haryanto S.Si.
Waka Kurikulum, Drs. Rakhmat A. Ibrahim, menyatakan, untuk menyiapkan semuanya, pihak sekolah telah merancang kegiatan pengayaan materi melalui Bimbel, Try Out dan sebagainya. “Insya Allah kami akan menghadirkan guru Mapel yang pas untuk anak-anak semua,” katanya.
Seperti lumrahnya, menjelang UN, maka pihak sekolah senantiasa melakukan ikhtiar dan tawakkal. Ikhtiar itu sendiri meliputi ikhtiar dhahir (bimbel, try out, dll) dan ikhtiar bathin (doa bersama, ziarah, dll). Diharapkan, dengan melakukan ikhtiar-ikhtiar ini, keberhasilan akan lebih mudah diraih.
Sedang penyuluh Puskesmas Kec. Cikulur, yang diwakili Ibu Yuyun menyampaikan kerjasama yang terjalin antara pihaknya dengan Pondok Pesantren Qothrotul Falah di bidang kesehatan santri. Menurutnya, kerja sama ini sebetulnya telah lama dilakukan. “Hanya saja sempat terhenti pada 2008 lalu dan sekarang kita mulai kembali,” ujarnya disambut persetujuan hadirin.
Dikatakannya, diantara program kerja sama yang dicanangkan, adalah pemeriksaan kesehatan berkala, pemberian obat cacing, rawat jalan bagi santri yang sakit, pemantauan asupan gizi dan sebagainya. “Harapannya, dengan kerja sama ini, para santri sehat dan belajarnya semangat,” imbuhnya.
Ditunjuk sebagai Ketua JPKM PP Qothrotul Falah Dede Saadah S.TH.I, sekretaris Mulyanis, dan Bendahara Nur Jannah, S.Pd.I. Semoga pada sehat deh! [nhm]
0 komentar:
Posting Komentar