Pondok Baca Qi Falah Diresmikan
Minggu, 01 Agustus 2010
Setelah setahun setengah terlahir ke jagat literasi Indonesia, tepatnya pada 1 Muharram 1430 H/31 Desember 2008, Pondok Baca Qi Falah diresmikan oleh Kepala Kementerian Pendidikan Nasional Kab. Lebak, Drs. Ade Nurhikmat, M.Si., Kamis, 29 Juli 2010, ditandai dengan pengguntingan pita.
Peresmian yang dibarengkan dengan Peringatan Isra’ Mi’raj ini juga dihadiri Kabid Pekapontren Kanwil Kemenag Prop. Banten, Drs. H. Iding Mujtahidin, M.Pd., Kasi Pekapontren Kemenag Lebak, Drs. H. Suaedi, M.Pd., Camat Cikulur, Edi Nurhaidi, S.Sos., Kapolsek Cikulur, Syamsul Zubaidi, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dan ratusan nggota majelis taklim.
Dalam sambutannya, Ade Nurhikmat menyampaikan kebanggaannya pada lembaga, terutama pesantren, yang konsen mengembangkan perpustakaan. Apalagi Kabupaten Lebak telah memproklamirkan dirinya sebagai Kota Pendidikan, pada Mei 2009 silam. Namun beliau berharap, supaya peresmian ini tidak tersisa hanya sebagai peresmian melainkan ada kelanjutannya.
“Semoga siapapun bisa benar-benar merasakan manfaatnya. Tidak selesai pada tingkat peresmian saja,” ujarnya. “Kan banyak yang peresmiannya ramai, setelah itu sepi,” imbuhnya.
Kabid Pekapontren, dalam sambutannya, juga berharap banyak pada pesantren untuk benar-benar memikirkan dunia pendidikan ke depan. “Pesantren itu aset. Pendidikannya mengarah pada moral dan intelektual. Karena itu kami peduli dan harus memikirkan lembaga ini, tentunya sebisa yang kami mampu,” katanya.
Pada peresmian ini, tema yang diangkat adalah Bacalah dengan Menyebut Nama Tuhanmu, hasil renungan atas ayat iqra’. Tema ini, menurut Ketua Panitia Peresmian Pondok Baca Qi Falah, Nurul H. Maarif, dipilih untuk menjembatani dua agenda yang berbeda: Peringatan Isra’ Mi’raj dan Peresmian Pondok Baca Qi Falah. “Ini dua agenda berbeda, yang tak mudah dipadukan,” katanya dalam sambutan.
Dikatakan Nurul, di dalam Peringatan Isra’ Mi’raj ada perintah shalat (aqimu al-shalah) dan di dalam Peresmian Pondok Baca Qi Falah ada perintah membaca (iqra’). Baik shalat maupun membaca, memiliki kesejajaran peringkat karena sama-sama diperintahkan Allah SWT. Bedanya, jika perintah shalat diterima Rasulullah SAW di langit ke tujuh (Sidratul Muntaha), maka perintah membaca diterima di bumi (Gua Hira). Ini menunjukkan, perintah shalat diniatkan untuk menciptakan peradaban langit dan perintah membaca untuk menciptakan peradaban bumi. “Dua-duanya sama-sama diperintahkan. Ini yang akan menyebabkan kemakmuran dunia,” terangnya.
Menurutnya, peradaban langit itu kesalehan ritual dan peradaban bumi itu kesalehan sosial. Peradaban padu ini pulalah yang akan mewujudkan munculnya insan kamil sebagai representasi ahli dzikir (hati) dan ahli fikir (otak). Inilah manusia citra ilahi. “Karena itu, melalui Pondok Baca Qi Falah ini, kami ingin menekankan membaca yang tidak hanya membaca, melainkan membaca atas nama Tuhanmu. Tidak berhenti pada iqra’, tapi iqra’ yang bismi rabbika. Ada perpaduan antara otak dan hati,” jelasnya. “Inilah korelasi Peringatan Isra’ Mi’raj dan Peresmian Pondok Baca Qi Falah,” imbuhnya.
Menurut Nurul, Pondok Baca Qi Falah yang baru seumur jagung ini berniatan untuk membantu sebisanya program Pemkab Lebak di bidang pendidikan. “Walau tidak banyak yang kami bisa, semoga ini turut membantu. Kami tidak ingin slogan Lebak Kota Pendidikan hanya berhenti pada slogan belaka. Sebab jika terjadi, ini ibarat tubuh tanpa ruh, yang bisa tegak tapi tak bisa bergerak. Kami ingin turut memikirkan bagaimana jiwa pendidikan yang sejati bisa ditumbuhkan,” katanya lagi.
Ala kulli hal, semoga Pondok Baca Qi Falah bisa mengelola semangatnya untuk melayani masyarakat seluas-luasnya di bidang pendidikan. Semoga juga, ia kian dirasakan manfaatnya oleh mereka. Amin![nhm]
0 komentar:
Posting Komentar