Baca! Baca! Baca! Lalu, jadilah Anda orang yang berperadaban!

Ditulari Pengalaman Kang Zia dan Kang Solah

Selasa, 27 April 2010

Alhamdulillah,menjelang pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN), tepatnya Sabtu (24/4/2010) malam, siswa siswi Kelas XII SMA-QF IPA/IPS, mendapat hadiah sharing pengalaman perkuliahan dari Kang Zia dan Kang Solah. Tujuannya tak lain sebagai bekal mereka menghadapi suasana perkulian kelak. "Banyak sekali yang nanti akan antum temui di sana, yang
sekarang tidak antum dapatkan," ujar Kang Zia. "Dari sekarang semuanya harus disiapkan," sambung Kang Solah.

Kang Zia, yang nama sebenarnya Zia ul Haramein, adalah Mahasiswa Smester 2 Fakultas
Dirasah Islamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan Kang Solah, yang nama lengkapnya Ahmad Solahuddin, adalah Mahasiswa Smester 8 Fakultas MIPA UGM Yogyakarta. Keduanya, yang sama-sama alumni Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta ini, sengaja datang ke Pondok Pesantren Qothrotul Falah untuk berbagi pengalaman.

Dalam paparannya, Kang Zia yang juga putera Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. DR. KH. Ali Mustafa Yaqub ini menyatakan, ada tiga hal yang harus dilakukan para santri. Pertama, studi (belajar). "Ini penting sebagai bekal hidup di tengah masyarakat, baik masyarakat lokal maupun global," ujarnya. "Untuk itu belajar harus benar-benar maksimal. Mumpung masih ada waktu," sambungnya.

Kedua, organisasi. Menurutnya, sepintar apapun orang, tanpa pengalaman organisasi, maka dia tak akan bisa berbuat apa-apa di tengah masyarakat. "Ibarat harimau ompong," kata santri Darsun ini.

Ketiga, rekreasi. Biar otak dan batin tidak stres, katanya, maka perlu direkreasikan. Ini ibarat refresh dalam istilah komputer. "Tiga hal ini penting dilakukan secara seimbang. Jangan kebalik.
Rekreasi didulukan, belajar dikesampingkan," pesannya.

Kang Solah, yang penerima Beasiswa Santri Berprestasi Depag RI ini menyatakan, belajar yang sungguh-sungguh harus diperhatikan. "Jangan belajar semaunya. Siapa tahu berkesempatan mendapat beasiswa kelak. Semua ditanggung oleh negara tanpa harus merepotkan orang tua," ujar putra mantan KPUD Cirebon, Drs. H. Zainal Muttaqin Yaqub ini. "Ambil saja kesempatan beasiswa yang ada. Sayang jika dilewatkan," imbuhnya berpesan.

Selain itu, Kang Solah juga mengingatkan pentingnya mendalami Bahasa Asing, memperdalam mental dan mengokohkan tradisi keberagamaan kita. "Karena di kuliahan, kita akan bertemu
dengan berbagai macam orang dengan beragam aliran agama, suku, keturunan, warna kulit dan sebagainya. Kita harus kokoh menjadi diri sendiri," pesannya.

Itulah, beberapa point penting yang "bocah-bocah" ini sampaikan. Sangat bermanfaat buat bekal anak-anak QF yang ibarat "katak dalam tempurung" karena belum kaya pengalaman. Dan,
semoga bagi-bagi pengalaman seperti bisa terus digalakkan. Kang berdua, lain kali sharing lagi kan? Si Dia menunggu lho! Awas, hafalan Qur'an atau Hadisnya jangan sampai terganggu. [adik termuda]

3 komentar:

Anonim mengatakan...

zia apa dzia?

nuhamaarif.blospot.com mengatakan...

Terima kasih. Tulisan itu sesuai 100 persen dengan akta kelahiran. Jika menggunakan transliterasi akademis, barangkali yang tepat Dh atau dl, atau d (dengan garis bawah). NHM

Anonim mengatakan...

oceh deh_~


Bulletin Qi Falah edisi 06/1/2009



  © Blogger template Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP