Baca! Baca! Baca! Lalu, jadilah Anda orang yang berperadaban!

5,7 !!!

Kamis, 05 November 2009

“TAK ADA YANG GERATIS DI DUNIA INI,” begitu kata sebagian orang. Apapun yang kita dapatkan, niscaya diiringi kerja keras. Malah tak jarang disertai pengorbanan yang tak ringan. Ya, tidak? Karenanya, orang bijak bertutur, ajruka ‘ala qadri ta’abika (raihanmu tergantung kecapeanmu). Kalau capeknya serius, raihannya serius. Kalau capeknya ringan, raihannya juga ringan. Kalau nggak capek sama sekali, ya tak meraih apa-apa.

Nah, ini menyangkut Kelas XII SMA Qothrotul Falah, yang beberapa bulan ke depan (kira-kira April 2010) akan menjalani UN (bukan United Nation atau Ujian Ngasal lho, tapi Ujian Nasional). Inginkah kalian lulus ujian dengan predikat sesukses-suksesnya? Tentu dong! Hanya orang gila yang menjawab tak ingin. Dan hanya orang gila pula yang memilih tidak sukses. Kita bukan orang gila, kan?

Lantas, pertanyaannya lagi, untuk menghadapi UN ini, sudah seberapa persen kesiapan kalian ditata? Kalau belum sama sekali, ya na’udzu billah min dzalik. Buruan dipersiapkan! Awas, jangan lengah! Ingat lho, our future depends on our struggle (masa depan kita tergantung sepenuhnya pada perjuangan kita). Kesuksesan kita bukan di tangan orang lain. Bukan di tangan pengasuh pesantren. Bukan di tangan sekolah. Bukan di tangan guru-guru. Bukan di tangan wali kelas (ya kan, Tadz Dayat? Tapi di tangan kita sendiri.

Untuk itu, tak ada alasan lain kecuali kita harus serius menyiapkan diri. Manfaatkan waktu yang tersisa. Manfaatkan tenaga yang ada. Dan manfaatkan pikiran semaksimalnya. Pelajari dan tekuni, malah seharusnya dihafalkan, seluruh pelajaran yang akan di-UN-kan, baik yang IPA maupun IPS. Kalau ikhtiar-ikhtiar lahiriah ini telah diselenggarakan, lalu pasrahkan seluruhnya kepada Allah SWT alias tawakkal, seraya meyakini wa ma syi’ta kana in lam asya’ # wa ma syi’tu in lam tasya’ lam yakun (apa yang Engkau kehendaki akan terjadi, kendati aku tak menginginkan # dan apa yang aku inginkan, tak akan terjadi jika Engkau tak menghendaki). Adukanlah masalah ini pada Allah SWT, karena Dia-lah Dzat yang pintunya tak pernah tertutup sekejap-pun.

Awas!!!
Berdasarkan informasi yang beredar, standar minimal kelulusan tahun 2010 meningkat dua point dibanding tahun 2009 lalu. Kalau dulu minimal “cuma” 5,5 kalian bisa lulus, kini dengan nilai segitu kalian tidak akan lulus alias ngendog. Karena minimal harus mencapai 5,7. Tuh kan? Standar minimal kelulusan tahun depan lebih berat dibanding tahun sebelumnya. Kalau standarnya lebih berat, maka kesiapan dan kematangan kalian harus lebih ditingkatkan lagi.

Kalau kalian sungguh-sungguh mempersiapkan dan mematangkan diri menyongsong UN 2010, Insya Allah tak ada yang mustahil. Tak cuma 5,7, angka yang lebih besar dari itupun akan kalian raih. Sukur-sukur ada diantara kalian, siswa SMA Qothrotul Falah, menjadi yang terbaik, setidaknya di Rangkasbitung. Kenapa tidak mungkin?

Namun demikian, jangan karena kalian sudah merasa siap dan matang, lantas kalian percaya diri atau sombong dan merasa cukup tanpa perlu tawakkal pada Allah SWT. Cobalah jadikan pengalaman UN tahun 2009 lalu sebagai pelajaran berharga. Mereka yang diyakini “lebih pintar”, “lebih siap”, atau “lebih matang”, ternyata dalam perolehan nilai puncak, kalah dengan mereka yang dinilai “kurang pintar”, “kurang siap”, atau “kurang matang” (juga “kurang ajar”. Inilah “tragedi ‘09” – sebut saja tragedi, biar kelihatan agak serem. Allah SWT menjungkirbalikkan keadaan. Yang diyakini meraih nilai besar, malah kecil. Yang diduga dapat nilai kecil, malah tertinggi. Ingat kan?

Kok bisa ini terjadi? Ya sangat bisa, jika Allah SWT menghendakinya. Dan ternyata, mereka yang “lebih pintar”, “lebih siap”, atau “lebih matang”, itu merasa cukup dengan ilmunya. Tapi yang “kurang pintar”, “kurang siap”, atau “kurang matang”, karena menyadari kekurangannya, maka doa dan kekhusyu’an pada Allah SWT lah yang diandalkan dan menjadi tombaknya. Inilah “rahasia ilahi”-nya, kenapa “tragedi 09” ini terjadi. So, siapapun kita, yang merasa “lebih”, apalagi yang “kurang”, harus memadukan ikhtiar lahiriah dan tawakkal spiritual. Insya Allah, kalian sukses, dan jauh melampaui kesuksesan yang pernah ada di QF ini. Amin! Wa Allah a’lam.[]

Cikulur, 20 Oktober 2009
By Ayah Si Nilna


0 komentar:


Bulletin Qi Falah edisi 06/1/2009



  © Blogger template Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP