Baca! Baca! Baca! Lalu, jadilah Anda orang yang berperadaban!

Manfaatkan Jam Istirahat untuk Membaca

Senin, 17 Oktober 2011


Para siswa-siswi MTs/SMA Qothrotul Falah memanfaatkan waktu istirahatnya untuk menambah wawasan, dengan membaca buku-buku informatif yang ada di Pondok Baca Qi Falah. Senin (17/10/2011) misalnya, sekira pukul 10.20, sesaat setalah bel istirahat dibunyikan, mereka beramai-ramai ke ruang perpustakaan Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Labak Banten itu.

“Untuk menambah wawasan. Biar kita nggak kuper,” ujar Siswa Kelas XI IPA SMA Qothrotul Falah dari Pandeglang Banten, Mahaluddin, yang biasa disapa Bucek, di depan Pondok Baca Qi Falah sembari memegang buku bertema remaja. “Di buku ini, saya mendapatkan informasi tentang tahap-tahap perkembangan remaja,” imbuhnya.

Siswa-siswi lainnya, di dalam ruangan yang berkipas angin sembari ditemani alunan musik dari komputer ini, tampak sibuk membolak-balik lembaran buku. Ada yang membaca buku-buku ilmu pengetahuan, akhlak, sejarah, pelajaran, dan yang terbanyak membaca novel. “Saya membaca novel My First Love,” ujar Aisyah, siswi Kelas XI IPA SMA Qothrotul Falah. “Saya sendiri membaca buku Khutbah Anti Korupsi,” ujar Eva, rekan sekelas Aisyah.

Siswa-siswi yang haus pengetahuan ini, tampak senang dan nyaman berada di ruangan perpustakaan pesantren ini. Sebagian tampak membacanya sambil tidur-tiduran. Sebagian lagi ngumpet di pojokan rak buku. “Siapapun bebas menggunakan perpustakaan ini. Boleh sambil tidur-tiduran. Tapi kalau di ruang perpustakaan tidak membaca, mendingan tidak usah masuk perpustakaan,” kata Ketua Pondok Baca Qi Falah, Ahmad Turmudzi, garang.

Dikatakan UT – inisial Ahmad Turmudzi – pihaknya memang ingin menciptakan perpustakaan yang nyaman bagi peserta didik. “Nyaman dalam segala hal tentunya. Ruangan dan buku-buku yang cukup lengkap, akan membuat mereka betah berlama-lama di perpustakaan. Harapannya, jika mereka luang waktu, yang ada dalam benaknya adalah ke perpustakaan, baca buku, dapat informasi, lalu tidak menjadi kuper,” sambungnya.

Ke depan, kata UT, pihaknya akan terus mengembangkan perpustakaan kebanggaan pesantren ini dengan berbagai agenda. “Program akan terus kita tingkatkan. Jumlah buku dan ragam tema, insya Allah juga akan kita kembangkan semaksimalnya,” kata pria asal Citundun ini. “Pokoknya, yang ada dalam pikiran kami adalah anak-anak membaca, membaca dan membaca,” ujarnya bersemangat.

Semoga, upaya-upaya perpustakaan ini untuk mengembangkan minat baca siswa-siswi bisa menuai hasil. Sehingga motto perpustakaan “baca, baca, baca, lalu jadilah orang yang berperadaban” bisa terwujud, melalui kaderisasi di pesantren ini. “Ini harapan terbesar pesantren. Semoga, dari pesantren ini muncul nuansa intelektualisme dan akademisne yang kental,” ujarnya.

Insya Allah, berkat dukungan dan bimbingan semua, niatan ini akan terwujud sebaik-baiknya. Keep harakah. Amin![enha]

0 komentar:


Bulletin Qi Falah edisi 06/1/2009



  © Blogger template Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP