Baca! Baca! Baca! Lalu, jadilah Anda orang yang berperadaban!

Tujuh Siswa SMA-QF Ikuti Paskibra

Rabu, 17 Agustus 2011


Sejumlah tujuh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak Propinsi Banten, pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke-66.

Mereka adalah Ahmad Fatoni (XII IPS), Mohammad Bahri (XII IPS), Yessi Yusrina (XII IPA), Miftahul Anwar (X), Moh. Asep Maulana (X), Yeni Khoirunisa (X) dan Dini Auliatunisa (X). Ahmad Fatoni bahkan terlipin sebagai Danton (Komandan Peleton) dan Yessi sebagai pembawa bendera.

Mereka tampak bergembira dan bersemangat menjadi bagian dari personel kehormatan itu. Latihan pada bulan puasapun dijalaninya dengan tekun, sebagai bentuk pengabdian warga negara. “Ini sebentuk pengabdian kami sebagai siswa-siswi pada bangsa dan negara. Semoga apa yang kami lakukan ini bernilai bagi kita sendiri dan bagi bangsa ini. Selain itu, ini momen bagi kami untuk mendapatkan pengalaman tentang detik-detik proklamasi republik ini,” kata Yessi bangga.

Peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan itu sendiri diselenggarakan di Lapangan Simpati Cikulur Lebak, pukul 09.00 WIB, Rabu, 17 Agustus 2011 bertepatan dengan 17 Ramadhan 1432 H, dan diikuti oleh lembaga/yayasan pemerintah maupun nonpemerintah yang ada di lingkungan kewilayahan Kec. Cikulur.

Inilah momen yang jarang terjadi, Peringatan Kemerdekaan RI bertepatan dengan Peringatan Nuzulul Qur’an. “Ini sangat jarang lho. Makanya ini momen yang luar biasa istimewa, kendati para pengibar bendera dan peserta upacara sambil menjalankan ibadah puasa yang melelahkan,” ujar Pembina Paskibra, Agus Faiz Awaluddin.

Diakui Pak Agus, momen peringatan HUT RI kali ini cukup berat dijalani, mengingat waktunya yang bersesuaian dengan pelaksanaan ibadah puasa. “Namun al-hamdulillah, puasa tidak menghalangi kami untuk tetap bersemangat. Apalagi dalam sejarah kemerdekaan, para pahlawan kita berjuang juga pada bulan Ramadhan dan kemerdekaan diumumkan juga pada Ramadhan. Inilah momen penting itu,” katanya.

Memang benar, para peserta, lebih-lebih para petugas upacara, tampak tidak mudah menjalankan tugasnya di bawah teriknya matahari di siang Ramadhan. Namun sebagai pengabdian pada bangsa dan negera, hal ini tidak lantas menyurutkan semangat mereka. Lelah, letih, haus, dan lapar, seakan tiada terasa dan terkalahkan oleh kakhidmatan perenungan puncak sejarah bangsa ini.

Usai kegiatan, Ahmad Fatoni menyatakan, Paskibra kali ini tak bisa terlupakan. “Pengalaman adalah guru terbaik. Semoga adik-adik di QF bisa mengharumkan nama pesantren,” ujarnya. “Awalnya deg-degan. Namun setelah sukses menjalankan tugas, kami bangga luar biasa,” tambah Yessi. Pak Agus Paskibra sebagai Pembina juga mengungkapkan kebanggaannya. “Kita semua haru, sampai pada menangis melihat kesuksesan ini. Dan ini baru terjadi pada Paskibra kali ini saja,” terangnya berkaca-kaca.[enha]



0 komentar:


Bulletin Qi Falah edisi 06/1/2009



  © Blogger template Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP