IKUTI PELATIHAN ASKESOS,
BUNDA INGINKAN PESANTREN YANG PEDULI SOSIAL
Jumat, 29 Juli 2011
Selama tiga hari, Rabu-Jum’at, 27-29 Juli 2011, Bendahara Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Dede Saadah alias Bunda, mendapat kepercayaan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) untuk mengikuti Pelatihan Program Asuransi Kesehatan Sosial (Askesos), di Hotel Pasundan, Bandung Jawa Barat. Pelatihan ini diikuti ratusan peserta dari seluruh wilayah Indonesia.
“al-hamdulillah, saya bisa ikut kegiatan yang tidak semua orang bisa mengikutinya. Karena untuk tahun 2011 ini, dari Kab. Lebak hanya Ponpes Qothrotul Falah yang diberi kesempatan. Untuk itu, saya harus menjadikan pelatihan ini sebagai pengalaman dan titik momentum untuk melakukan hal-hal positif bagi banyak orang,” ujarnya.
Menurut Bunda, program Askesos ini penting bagi pesantren, yang keberadaannya di tengah-tengah masyarakat. “Pesantren tentunya harus memikirkan masyarakatnya. Termasuk jika ada yang sakit, pesantren harus memiliki kepedulian. Karenanya, kami bersyukur, Kemensos RI memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengikuti kegiatan ini,” tambah Bunda Nilna Dina Hanifa ini.
Secara prinsip, Program Askesos Kemensos RI bertujuan untuk meringankan beban pembiayaan pengobatan keluarga miskin. Misalnya, jika ada anggota Askesos yang sakit dan meninggalkan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, sehingga pendapatannya hilang, maka Askesos akan membantu memberikan gantinya. “Sifatnya hanya membantu, bukan memenuhi seluruh pembiayaan,” kata Ketua Program Askesos Qothrotul Falah ini.
Dikatakannya, sesuai ketentuan juknis dari Kemensos, pelaksanaan program kesehatan sosial ini harus melibatkan sedikitnya 200 anggota Askesos, yang nantinya berposisi sebagai “nasabah”. Mereka diwajibkan menabung senilai Rp. 5.000 perbulan selama beberapa tahun yang ditentukan. “Ini untuk melatih mereka hidup serba terencana dan terukur,” sambungnya. “Dan kalau mereka sakit, Program Askesos akan membantu meringankannya,” imbuhnya.
Dengan program ini, kata Bunda, masyarakat ekonomi rendah akan terbantukan – kendati tidak sepenuhnya – dalam mendapatkan kesehatannya. Dan inilah sejatinya misi utama pesantren, yang keberadaannya tepat di jantung masyarakat. Semoga, program ini bisa menjadi bukti nyata, bahwa Ponpes Qothrotul Falah bergandengan dengan Kemensos RI, termasuk lembaga sosial-akademik yang tidak acuh pada masyarakatnya. Amin![enha]
0 komentar:
Posting Komentar