HUT KEMERDEKAAN RI KE-66 KEC. CIKULUR
SI JAMBRONG SABET JUARA PERTAMA
Jumat, 29 Juli 2011
Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia akan diperingati pada 17 Agustus 2011, bertepatan dengan 17 Ramadhan 1432 H. Namun seiring ketepatan bulan puasa, maka agenda-agenda keagustusan seperti perlombaan-perlombaan, waktunya dimajukan sebelum Ramadhan. Termasuk diantaranya perlombaan Gerak Jalan, yang diselenggarakan pada Senin, 25 Juli 2011, pagi, di Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak Propinsi Banten.
Gerak Jalan ini diikuti seluruh sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas se-Kecamatan Cikulur. Bahkan ibu-ibu Dharma Wanita atau PKK, juga guru-guru PNS tak ketinggalan turut serta meramaikan kegiatan tahunan yang dihelat mulai dari Lapangan Simpati dan finish di depan Kantor Kecamatan Cikulur ini. Berbagai aksesoris tampak ramai terlihat dan yel-yel riuh terdengar dari para regu peserta. Masing-masing institusi pendidikan memiliki kekhasan aksesoris dan yel-yelnya.
Untuk meramaikan suasana itu, tak ketinggalan pula siswa-siswi MTs dan SMA Qothrotul Falah turut larut di dalamnya. Bahkan SMA-QF mengirimkan empat tim terbaiknya dan MTs mengirimkan dua regu. “al-Hamdulillah, untuk Gerak Jalan tingkat SMA, SMA Qothrotul Falah menyabet tiga gelar. Juara pertama putera, kedua putera dan kedua puteri. Untuk MTs, harus belajar lebih banyak lagi. Masih banyak waktu, tenang saja,” ujar Pembina LKBB QF, Agus Faiz Awaludin, di Majelis Putera Ponpes Qothrotul Falah, Rabu, 27 Juli 2011, malam.
Kata Pak Agus, regu yang mendapat juara pertama adalah yang berjuluk Si Jambrong, yang mengenakan aksesoris serba hitam, bertopi koboi hitam, dan mengenakan rambut tali ravia jambrong. “Regu Si Jambrong ini dipimpin TB Didin Saiful Ali. Luar biasa, mereka mengalahkan sekolah-sekolah lain, dengan tampilannya yang unik dan humor,” kata Pak Agus.
Si Jambrong, pasukan khusus SMA Qothrotul Falah, memang unik, baik dari sisi tampilan maupun yel-yel. Tampilan yang berbeda dari peserta lainnya, ini menarik perhatian para juri dan penonton. Yel-yelnya yang tak biasa, juga mengundang gelak tawa siapapun yang mendengarnya. Misalnya, ada yel-yel “Njih Mas Bro,” “Putra Keraton Sing Ora Neko-neko,” “Kumaha Damang” untuk hormat, dan sebagainya.
“Bisa jadi karena keunikan dan kreatifitas tinggi inilah yang membuat mereka mendapat poin lebih dibanding regu lainnya. Dan saya sendiri tidak tahu, ide ini mereka dapatkan dari siapa. Pastinya, ini ide brilian yang patut diacungi jempol,” katanya bersemangat. “Namun regu lain, seperti Pucuk, juga tak kalah baiknya. Begitu juga yang MTs. Hanya nasib saja yang sedikit berbeda,” katanya.
Ke depan, Pak Agus dan Ustadz Ahmad Amrullah – Pembina yang lain – mengusulkan, yang dilombakan bukanlah gerak jalan melainkan LKBB (Lomba Kerapian Baris Berbaris). “Kalau LKBB, kita bisa beradu dengan lebih serius dan (relative) obyektif. Masing-masing regu akan benar-benar diuji sungguhan dan kita siap melakukannya,” ujar Pak Amru.
“Jangan gerak jalan lagi. Sesekali harus ada LKBB. Sehari juga cukup kok,” sambung Pak Agus.[enha]
0 komentar:
Posting Komentar