HASIL UJIAN NASIONAL,
SISWA SMA-QF TIDAK ADA YANG TERTINGGAL
Rabu, 25 Mei 2011
Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) Tahun Pelajaran 2010/2011 yang diselenggarakan serentak secara nasional pada 18-21 April 2011, telah diumumkan hasilnya, juga secara serentak pada Senin, 16 Mei 2011. Al-hamdulillah, seperti tahun sebelumnya, siswa-siswi SMA Qothrotul Falah pun lulus semuanya.
"al-hamdulillah, hasil ujian nasional kali ini sesuai harapan kita semua. Ini tentu saja menggembirakan civitas akademik SMA Qothrotul Falah, mulai dari pengelola, guru, siswa-siswi, orang tua dan semuanya. Semoga ini menjadi kebaikan buat kita," ujar Wali Kelas XII IPS, Drs. Kamilin, saat hadir pada pengumuman kelulusan pada Senin, 16 Mei 2011 sore, di Aula Serba Guna Ponpes Qothrotul Falah.
Tampak hadir juga Pengasuh Ponpes Qothrotul Falah, KH. Achmad Syatibi Hanbali, Kepala SMA Qothrotul Falah, Nurul H. Maarif, Wakasek Kesiswaan, Ahmad Amrullah, Kepala Tata Usaha, Ahmad Turmudzi, Bendahara Dede Saadah, Wali Kelas XII IPA Abdurrahman SE, Wali Kelas XI IPS Nurhasan S.Pd., dewan guru, wali santri dan para peserta ujian nasional SMA QF.
Tidak seperti biasanya, pengumuman ujian nasional kali ini sengaja disampaikan langsung kepada orang tuanya. "Mereka kita panggil untuk menerima hasil kelulusan putera-puterinya. Dan, al-hamdulillah, semua sesuai harapan," ujar Kepala TU, Ahmad Turmudzi.
Dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Qothrotul Falah tidak banyak menyinggung soal kelulusan siswa-siswinya. "Itu biar Kepala SMA QF saja yang mengumumkan, karena dialah yang tahu mekanisme pengumumannya," ujarnya. "Semoga saja hasilnya sesuai yang diharapkan," imbuhnya.
Pengasuh lebih banyak memotivasi anak-anaknya untuk terus belajar sampai kapan dan di manapun. Baginya, kelulusan hanyalah satu bagian dari proses belajar yang panjang itu. "Belajar itu harus panjang dan serius. Dan ini melibatkan orang tua, guru dan anak didik. Kalau salah satunya tidak mendukung, maka tidak akan ada keberhasilan," katanya berharap.
Tiga komponen ini, katanya, harus terus-menerus bahu membahu secara serius. Guru serius, demikian juga orang tua, namun anak tidak, maka keberhasilan akan jauh di angan. Anak sungguh-sungguh, guru semaunya, maka juga omong kosong. "Pokoknya, mari kita bekerja bersama untuk anak-anak kita semuanya," katanya lagi. "Dan jangan lupa, kalau ada yang lulus, itu atas kehendak Allah dan kalaupun ada yang tidak lulus, juga atas kehendak-Nya dan kita harus mengikhlaskannya," imbuhnya membuat suasana jadi seram.
Usai sambutan dan motivasi pengasuh, yang dikhidmati oleh seluruh yang hadir, maka pengumuman dan SK Kelulusan langsung diserahkan kepada orang tua siswa secara bergelombang oleh Kepala SMA QF dan Walas XII IPS, sesuai arahan Waka Kesiswaan Ahmad Amrullah. "Ya, biar kita lebih khidmat saja menyampaikan pengumumnnya. Dan lagi, kalau ada apa-apa kan kita bisa langsung ngobrol baik-baik dengan orang tuanya," alasannya saat itu.
Dan al-hamdulillah, saat hasil pengumuman disampaikan, semua gembira dan senang, karena tidak ada satupun yang tertinggal alias tidak lulus. Kegembiraan ini seakan menghapus kecemasan di wajah anak-anak kita, yang telah menanti kelulusan selama sebulan dengan hati tak menentu. Ada yang hingga menangis dan ada yang tak enak makan, karena kuatir gagal.
Mendengar hasilnya memuaskan, saking gembiranya, ada yang langsung sujud sukur, memeluk ayahnya (padahal seumur-umur tidak pernah melakukannya), ada yang lompat-lompat dan banyak lagi ekspresi lainnya. "Inilah ekspresi kegembiraan setelah lama memendam kecemasan. Dan semuanya kami abadikan dalam video. Yang jelas, tidak ada corat coret," ujar Wali Kelas XI IPA, Nurhasan.
Semuanya pun tertawa riang. Semoga ke depan, raihan kesuksesan terus menaungi perjalanan mereka. Kuliah setinggi-tingginya harus menjadi cita-cita sepanjang hidupnya. Oke, anak-anak, selamat untuk kalian. Satu langkah telah kalian ayunkan. Siapkan langkah-langkah berikutnya untuk berjalan lebih jauh lagi menggapai cita.[nhm]
0 komentar:
Posting Komentar